Sunday, October 14, 2012

Untung pas Tuhan membagi sidik jari, kita ada untuk mengantrinya

Everyone is special in their own way
Thanks God for making us so unique


Malam senin yang tenang meskipun suara gue yang sumbang ini membahana di penjuru kamar.Berbagai lagu kudendangkan sambil menorehkan warna diatas kanvas digital. Berbagai tanya kuberikan pada sahabat yang membantuku menyelesaikan sketsa digital painting. Hingga sebuah sms membawaku keluar dari kamar dan menyambut sahabat yang baru tiba dari perjalanannya bertemu dengan pencerahan.

Hmmmm... rasanya terlalu puitis...~

Tulisan ini muncul ketika tiga orang wanita muda sedang berdiskusi di sebuah kamar dengan label "E" yang berlokasi diseberang kamar penulis. Awalnya hanya membicarakan tentang tugas miliki Irene yang tidak lain tidak bukan adalah tipografi. Sebuah mata kuliah yang membuka mata para desainer grafis muda dalam mengenal huruf dan detail yang ada didalamnya. Saya sendiri hanya melihat dan mendengar karena tidak terlalu mengerti.

Paling tidak, saya bisa memberikan sedikit masukan... Hahaha (semoga bermanfaat).

Nah... pada saat mengobrol inilah, muncul info betapa aktif dan kejamnya para jambret yang beraksi di jalanan ibukota. Betapa sadisnya mereka hingga harus mengambil tangan korban demi sebuah tas yang isinya belum tentu banyak. Bayangkan seseorang sedang berjalan dengan tas yang disanggah pada bahu, kemudian seseorang dengan kecepatan tinggi menghampiri dan menyayat bahu anda hingga putus.

Kejam sekali bukan?! Mungkin saya masih awam tentang kejahatan semacam ini. Tapi, modus ini sangatlah tidak manusiawi. Anda menukar kenikmatan sesaat dengan masa depan seseorang. Bagi seorang desainer, apalagi saya yang mencintai dunia menggambar, tangan merupakan harta yang tidak ternilai. Namun, organ lainnya juga sangat bernilai. Semuanya merupakan pemberian Tuhan.

Dalam pembicaraan yang cukup informatif tersebut, tiba-tiba Ncu mempertanyakan sistem kartu ATM dengan identifikasi sidik jari. Nah... kalau orang mau jebol ATM ya harus pakai jari kita alias dipotong....

Oh MY!!! Ga kebayang betapa mirisnya hidup tanpa jari-jari tersebut. Kita saja yang melihat manusia dengan organ tubuh yang tidak lengkap saja merasa susah apalagi mengalaminya sendiri. Hidup memang tidak mudah dan saya tidak berhak mengatakan "Kalau mau hidup enak ya usaha!". Semua orang punya jalan hidupnya masing-masing.

Hal yang lucu adalah ketika membahas betapa luar biasanya Tuhan menciptakan kita dengan sidik jari yang berbeda-beda. Bahkan keluar pernyataan dari kami bahwa "Untung pas Tuhan membagi sidik jari, kita ada untuk mengantrinya". Hahahaha... XD

Thanks God! You give us the best blessing! :D

No comments:

Post a Comment