KELAS “E” MEMANG
SELALU “ERROR”
Dulu
waktu SMP atau SMA pasti lo nggak mau banget yang masuk kelas E, iya kan?
*ngaku aja!
Gue juga
nggak mau. Parno! Ya iyalah, kelas bontot kan selalu identik sama anak-anak
badung. (Padahal kenyataannya nggak berlaku buat sistem di kampus). Cuma… gue
mengakui kalau isi anak kelas gue ajaib semua. Ribut? *udah pasti, Sering kena
marah? *oh nggak salah lagi. Soal nilai? *so far sih so good, tapi cuma berlaku
pada beberapa anak.
Hari
pertama sebagai anak kelas E. I was not really alone… Kalau nggak salah ingat,
gue milih duduk di depan. *berasa pinter padahal gue nggak berani doank sama
anak-anak di deretan belakang. Sereeemm booo…
Maklumin
aja lah, saya anak desooo… Masih polos *dilempar buku sama teman seantero
kampus. Di depan ada tuh rentetan anak-anak yang kelihatannya alim. Nah,
disamperin dan berkenalanlah kita. (dapat izin nih buat sebutin nama bekennya).
Nih… ada
yang namanya TUANJOHAN, ROMZ, HARHAR, TELA, sama URUL. Gue harus mengakui
mereka itu pinter-pinter semua. *kalo gue sih dari dulu rada o’on.
Nah,
hasil dari kepintaran itu adalah masalah di awal masuknya mata kuliah Bahasa
Inggris 1! Dosen gue kebetulan cewek *jarang loh gue dapat dosen cewek. Nama
dosen gue ini rada-rada Chinese padahal dari luar keliatan bule. Si teman gue
yang namanya HarHar itu kan rajanya orang bawel, jadi kalau di kelas
nyeletuknya kencang abis.
Pas si
“Mam” lagi memperkenalkan diri, nyeletuklah si anak itu. Capcay, Puyunghai, dan
berbagai macam jenis makanan Chinese itu *dasar sableng! Alhasil, kena marah
deh itu bocah! Bayangin, baru juga masuk satu kali uda langsung diomelin dan
disinisin sama si ibu dosen. (halaa… mau jadi apa toh kamu nak).
Sampai
sekarang ini cerita kayaknya masih diinget sama geng gue deh. Secara satu hal
lagi yang paling epic dari teman gue itu adalah, ternyata dia yang paling ribut
pas upacara penutupan OMB 2009 kemarin. *tepuk jidat. Dia itu yang suaranya
nyaring luar biasa sampai bisa kedengaran anak-anak yang baris paling belakang.
Apa?
Masih sekelas nggak?
Oh,
jawabannya tidak sih… (secara gue animasi dan dia anak desain grafis). Tapi dia
itu tetap teman baik gue. Satu kampung dan satu bahasa. Cuma tuh bocah yang
bisa seenak jidat meluk orang *meskipun biasa gue dorong ampe mental (ya
iyalah! Emangnya lo kira sapa bisa meluk-meluk eke! Mau lo dikira nge-gay?!) (O.O)
"Everyday is A Brand New Story"
Renveriouz
No comments:
Post a Comment