Sunday, April 29, 2012

Bolpen Kok Dipanggil Bolpen?


BOlpen Kok Dipanggil Bolpen?

Ada 3 anak baru di kelas gue ketika semester 2 dimulai. Katanya sih hasil penggeseran nomor induk mahasiswa karena ada mahasiswa yang mengundurkan diri. Let me introduce them as Bolpen, Nia, and Febi.
Nia itu perawakannya bisa dibilang agak kecil, terus pipinya tembem, dan sekarang suka diejek endut sama seseorang *ehem-ehem. Kalau Febi, cantik! Ya iyalah… Si Bolpen? Badannya gede, trus berambut *ya iyalah! Masa botak?! Maksud gue, rambutnya itu jumlahnya lebih banyak dari teman-teman yang lain.
Loh, kenapa dipanggil “Bolpen”? Begini sejarahnya. Dahulu kala, ketika kami masih semester dua, ada mata kuliah Bahasa Indonesia (maafkan anakmu ini, Pak. Bahasa Indonesia saya kok jadi kacau begini?). Pas awal masuk, kami diminta untuk mendeskripsikan teman yang ada di sebelah kami dalam rangkaian kata yang ditulis di selembar kertas putih *sok puitis.
Kebetulan, Bolpen ini duduk disebelah Tuanjohan. Temen gue yang satu itu bingung bagaimana harus mendeskripsikan si Bolpen. Salah satu hal yang bisa menarik perhatiannya adalah bolpen yang dipakai sama si Bolpen. Kalau nggak salah itu bolpennya sih lumayan jadul, kayak pen bapak-bapak yang biasa diselipin di saku baju.
Dan entah kenapa, berhubung si Tuanjohan pun nggak tahu namanya, akhirnya dia pun dipanggil dengan “Bolpen”.
Hingga saat ini, sudah terlalu banyak nama panggilan yang kami buatkan untuknya. Bahkan saking banyaknya sudah banyak anak kampus yang nggak manggil dia dengan nama aslinya. *maaf ya~
Tapi, pertimbangan lain untuk tidak memanggilnya dengan nama aslinya adalah, di angkatan gue sudah ada 3 orang dengan nama depan  yang sama. Dan semuanya adalah teman-teman kami.


"Everyday is A Brand New Story"
Renveriouz

No comments:

Post a Comment